Ketua tim KKN, Alvida Mustika Rukmi SSi MSi, menyebutkan bahwa kegiatan ini berfokus pada peningkatan penjualan UMKM The Homemade di Surabaya. Menurut dosen Departemen Matematika ITS ini, The Homemade adalah salah satu UMKM yang memproduksi kuliner berbahan baku lokal daerah, seperti sambal, kaldu, dan makanan ringan.
Lebih lanjut, dikatakan Alvida, seperti kebanyakan UMKM, The Homemade menghadapi permasalahan seperti kurangnya informasi dan akses pasar serta inkonsistensi kualitas dan kontinuitas produk. “Seringkali mereka berfokus memproduksi barang tetapi tidak memahami langkah untuk ekspansi bisnis,” tuturnya.
Permasalahan lain yang turut disebutkan Alvida adalah minimnya pengetahuan UMKM dalam manajemen bisnis, sehingga usaha tidak berkembang dan omzet pun stagnan. Permasalahan ditambah dengan pemasaran yang belum menjangkau khalayak luas. “Tak hanya itu, pembukuan keuangan secara manual membuat laporan penjual rawan kacau balau,” tambahnya.
Oleh karena itu, Alvida dan tim merumuskan beberapa solusi untuk permasalahan tersebut. Mereka melakukan penyediaan dan edukasi penggunaan aplikasi pemasaran digital berbasis web, sebagai alat strategi pemasaran digital. Tim juga melakukan pembaruan alat bantu produksi sebagai upaya meningkatkan kuantitas produk.
Tidak ketinggalan, tim mengadakan pembinaan aplikasi manajemen keuangan berbasis android untuk pengelolaan keuangan UMKM. “Kegiatan utama adalah membuat pemasaran digital berbasis web dalam memasarkan dan mendistribusikan produk yang dihasilkan,” paparnya.
Dalam perancangan web pemasaran, Alvida menjelaskan web The Homemade didesain memiliki tiga bagian utama, yaitu tampilan depan, pelanggan, dan administrator. Selain mencantumkan produk unggulan inovasi dan katalog produk, web juga dirancang memiliki fitur tanya jawab. “Sehingga web dapat menjadi sarana interaksi pelanggan dengan menjawab pertanyaan yang sering diajukan,” ungkapnya.
Adapun dalam pencatatan keuangan, Tim Abmas mengajarkan UMKM untuk menggunakan aplikasi Kasir Pintar dalam pembukuan laporan penjualan otomatis. Menurutnya, dengan pembukuan otomatis, pengusaha tidak perlu resah dalam melakukan rekap penjualan maupun takut akan kehilangan laporan.
Menurut Alvida, tak sulit bagi tim tatkala mengusung pembinaan pemasaran digital lantaran pengusaha yang cukup melek teknologi. Dengan kegiatan ini, diharapkan pengusaha UMKM semakin berkiprah dan turut andil dalam pertumbuhan ekonomi negara. “Harapannya pengusaha UMKM dapat memperluas pasar dan memanfaatkan sarana digital,” tutur Alvida di akhir. (*)